Kuliah Broadcasting |
Setelah lulus dari SMA/SMK, agar menjadi seorang ahli di bidangnya, seorang siswa dianjurkan untuk melanjutkan kuliah sesuai pilihannya. Baik melanjutkan pada cabang bidang ilmu humaniora, ilmu sains, maupun cabang ilmu teknik. Salah satu cabang ilmu yang dapat membekali seseorang memiliki kemampuan di bidang keterampilan di dunia industry keatif adalah program studi broadcasting.
Untuk saat ini, program study ini dapat menghasilkan penghasilan yang menjanjikan. Apalagi setelah industry kreatif mulai diperhatikan pemerintah akhir-akhir ini. Selain dapat bekerja di perusahaan-perusahaan, orang-orang yang memiliki keahlian broadcasting pun dapat menghasilkan penghasilan dengan usaha sendiri.
Misalnya saja dengan menjadi seorang youtuber. Namun untuk memiliki keterampilan broadcasting dengan daya saing tinggi, tidak boleh sembarangan memilih tempat kuliah. Pilihlah tempat kuliah broadcasting yang sudah terbukti menghasilkan para lulusan yang bisa bersaing di dunia industry.
Salah satu tempat kuliah broadcasting yang terbukti dapat mendidik para ahli di bidang broadcasting dengan daya saing tinggi adalah International Design School (IDS).
Kuliah Broadcasting |
IDS ini merupakan lembaga pendidikan tinggi yang sangat memperhatikan persaingan di dunia industry. Baik pada bidang broadcasting, desain grafis, ataupun bidang-bidang lain yang disediakan di IDS ini. Daya saing yang dipersiapkan di IDS bukan hanya daya saing di tingkat nasional saja. IDS mempersiapkan para lulusan nya untuk dapat bersaing di kancah dunia. Hal itu terlihat dari kerja sama IDS dengan universitas di Australia.
Adapun bidang broadcasting yang dibuka di IDS sebagai tempat kuliah broadcasting ini adalah program studi digital design, digital animation, serta digital film dan digital production. Program-program study ini merupakan program study yang sedang di butuhkan saat ini. Yaitu ketika semua orang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi dan informasi global.
Dengan mudahnya mengakses internet di mana saja dan kapan saja, para ahli broadcasting bisa berkarya lewat film atau tayangan-tayangan audio visual lainnya. Setelah hasil karyanya jadi, saat ini para broadcaster tersebut tidak begitu bergantung pada produser yang dapat membiyayainya untuk tayang di sebuah stasiun televise. Cukup saja dengan memajang nya di youtube atau dibagikan ke berbagai grup media sosial, karya yang bagus akan di respon positif oleh para nitizen.
No comments
Post a Comment